Slamat Bergabung Dengan Blog "MMS"

Jumat, 31 Desember 2010

TAMAN DEKORASI

              Taman merupakan sesuatu yang ditata secara apik untuk memberikan kesan indah, Berbagai usaha yang dilakukan manusia untuk menciptakan nuansa alam yang penuh keindahan, keharmonisan dan nilai artisik lainnya yang menuju kepada unsur bisnis yang menjanjikan.
Keindahan merupakan bagian dari kehidupan manusia, semua orang suka dengan keindahan, semua orang mau berkorban untuk mengeluarkan dana demi terciptanya keindahan, dan semua orang selalu mendambakan keindahan sesuai dengan perkembangan jaman.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, seyogianya taman bisa dijadikan suatu objek usaha untuk menarik penghasilan. Menciptakan bidang usaha memang tidaklah gampang semua itu harus didasari oleh kemampuan, ketelitian, kesabaran, dan kerja keras. Tetapi semua itu harus pula memperhitungkan, asasaran peluang, modal, ancaman dan profit usaha.
            Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup terutama yang berkaitan dengan bidang usaha untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi tuntutan hidup tersebut, manusia berlomba mencari atau membuat suatu bidang usaha dengan cara dan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya. Ada yang berusaha untuk mendapatkan uang dengan jalan bergang, bekerja sebagai buruh swasta, bekerja sebagai pegawai negeri dan ada pula yang bekerja dalam bidang jasa. Hal itu terjadi semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup
Jenis usaha dalam bidang jasa memiliki keuntungan tersendiri yaitu diantaranya : tidak memerlukan dana yang cukup besar melainkan hanya dana awal sebagai pengadaan barang atau keterampilan yang kemudian digunakan sebagai alat usaha, kemungkinan untuk rugi sangat kecil karena tidak menjual barang, usaha dalam bidang jasa biasanya bersifat berkelanjutan mengikuti perkembangan jaman, dan peluang keberhasilannya sangat menjanjikan asal dilakukan secara tekun, kreatif, dan percaya diri. Dari berbagai jenis usaha dalam bidang jasa, pembuatan tamanpun bisa dijadikan objek usaha. Perlu kita ketahui bahwa taman terdiri dari beberapa jenis diantaranya : Taman rumah, taman rekreasi dan taman dekorasi yang biasa dibuat pada acara-acara rapat maupun hajatan dan bersifat sementara.
Dari ketiga jenis taman hidup yang lebih menjanjikan keuntungan adalah taman dekorasi. Taman dekorasi cenderung lebih murah dalam segi modal bahkan bisa memamfaatkan tanaman atau bunga-bunga yang ada di sekitar kita.
              Modal usaha yang relatif murah tersebut mampu mengeruk hasil yang cukup besar, namun dalam hal ini perlu didukung oleh keterampilan dan kreatifitas dalam merangkai, menata dan mengolah tanaman bunga serta pendukung lainnya supaya kelihatan indah dan alami. Dalam pembuatan taman dekorasi kita memerlukan unsur alam diantaranya : tumbuh-tumbuhan yang berpareatif sesuai dengan karakteristik tumbuhan itu sendiri, rerumputan, air, batu, kolam, air mancur atau air terjun juga tebing buatan serta berbagai macam model lainnya. Pada dasarnya pembuatan taman dekorasi itu adalah menciptakan miniatur alam yang tertata dengan indah dan penuh dengan nuansa damai, harmonis serta nyaman. Hal ini membuat betah para pengunjung atau tamu pada acara tersebut. Tetapi perlu diperhatikan bahwa dalam pembuatan taman dekorasi tersebut, tidak mungkin kita membawa batu, tanah, kolam, tebing atau rerumputan yang sebenarnya, disamping susah membawanya juga susah mengkondisikannya. Tetapi unsur-unsur alam tersebut dibuatkan model dari barang-barang bekas yang ada di sekitar kita seperti : gabus untuk membuat model batu, kertas semen untuk membuat model tebing, plastik untuk membuat kolam dan beberapa alat yang harus dibeli.
            Sasaran usaha taman dekorasi ini adalah acara-acara ritual pernikahan, khitanan, hiburan serta acara resmi lainnya seperti : rapat, seminar, sidang, konprensi, dll. Dari beberapa contoh kegiatan masyarakat sebagai sasaran usaha usaha taman dekorasi tersebut, tentunya sudah dapat diprediksi bahwa kegiatan-kegiatan tersebut akan terus berlanjut tanpa akhir, dan jenis usaha ini akan terus banyak diminati oleh masyarakat, yang perlu kita perhatikan adalah mampukah kita mendisain taman tersebut sesuai dengan permintaan konsumen serta menyesuaikan pembuatan taman tersebut dengan kondisi tempat ? dan mampukah kita menyesuaikan dengan perkembangan jaman sehingga taman dekorasi tersebut menjadikan hal yang sangat tepat untuk dijadikan objek usaha.
Rencana kegiatanpun sangat mudah dibuat karena bidang usaha jenis ini sudah bisa diprediksi dalam menentukan pemasaran, waktu, maupun upaya untuk meningkatkan kualitas usaha. Seperti halnya pemasaran bisa dilakukan dengan cara mencari mitra usaha yang berhubungan dengan taman, salah satunya adalah salon kecantikan yang sekaligus menerima dekorasi pelaminan / hajatan atau pesta, pengelola hiburan panggung ataupun pengelola usaha sewa belandongan dan panggung. Dalam segi waktupun usaha taman dekorasi ini sangat mudah untuk dijadikan patokan pemasaran, misalnya ; penentuan hari baik atau bulan baik untuk selalu identik dengan kepercayaan perhitungan adat masyarkat secara turun temurun. Sedangkan upaya peningkatan kualitas bisa dilakukan dengan cara melihat hasil pembuatan taman tersebut dilapangan atau melihat hasil karya orang lain sebagai studi banding untuk melengkapi kekurangan.
Sifat usaha seperti ini adalah musiman, namun sekalipun musiman mempunyai batas waktu yang tidak bisa ditentukan, karena sasaran usaha merupakan sesuatu yang terikat dengan tuntutan adat istiadat, agama, kebiasaan dan program suatu organisasi , instansi, atau perusahaan . Perkembangan jaman dan perkembangan ekonomi masyarakat merupakan prospek yang sangat baik untuk mengembangkan usaha ini, karena tuntutan masyarakat sebagai konsumen akan terus meningkat saeiring dengan majunya perkembangan jaman dan ekonomi masyarakat. Dengan majunya teknologi memungkinkan lebih cepatnya pemasaran bidang usaha ini seperti penayangan pada pesawat televisi tentang prosesi pestanya seorang artis, pengusaha atau pejabat , dan penayangan rapat, seminar, konprensi yang bersifat resmi, juga penayangan panggung hiburan yang kerap terjadi dan merupakan ajang pemberitaan media pertelevisian, Semua itu menjadikan suatu inspirasi bagi masyarakat untuk bisa menampilkan yang terbaik pada acara-acara masyarakat itu sendiri. Begitu juga dengan sipengelola bisnis dalam bidang jasa ini memungkinkan untuk lebih membuat sensasi kepada masyarakat dalam menciptakan taman dekorasi tersebut.
Ancaman atau saingan dalam usaha ini relatif kecil karena bidang usaha taman dekorasi ini terkesan rumit dan mahal, memang betul pembuatan taman dekorasi ini membutuhkan keahlian tersendiri baik dalam pemilihan tanaman hias, penempatan, pemaduan konsep alam, warna dan perspektif lainnya. Namun dengan keuletan dan pengalaman juga selalu berusaha mencari motif dengan melihat alam nyata maupun hasil karya orang lain maka kita akan mampu membuat yang terbaik dari usaha tersebut.
Profit usahapun akan terasa lebih menguntungkan apabila pemasarannya sudah baik. Kepercayan konsumen merupakan hal yang mutlak untuk kita miliki, penampilan dan pelayanan terbaik harus kita utamakan sehingga nilai jual karya kita akan tinggi. Yang perlu kita perhatikan adalah tingkatan taman dekorasi sebagai penentu standar harga, seperti terdaftar dalam tabel harga berikut ini :

          Selain itu yang menunjang terhadap lancarnya pemasaran adalah album taman itu sendiri, yang merupakan gambaran jenis taman dan fasilitasnya. Lebih sempurna lagi apabila dilengkapi dengan koleksi kaset VCD yang memuat jam tayang kita diberbagai tempat yang telah memakai hasil karya seni kita. Dari berbagai jenis tampilan taman dekorasi tersebut, tentunya akan mengundang perhatian konsumen untuk lebih percaya terhadap kita dalam usaha dibidang jasa taman dekorasi.
Dengan ketekunan, percaya diri, kreatifitas, modal, serta keberanian dalam mencari mitra usaha sebagai perantara, niscaya usa taman dekorasi akan berhasil dan menguntungkan.

BAHAN-BAHAN TAMAN DEKORASI

A. Tebing
* Bahan yang digunakan : kertas semen/ styrofoam, cat berwarna hitam, kuning, merah bata
* Alat : gunting, citer, steples/hekter
* Cara Pembuatan : remas remas kertas semen bekas sampai mengkerut, cat hitam sampai rata dan tunggu sampi kering, poles warna merah bata bagian kertas yang terlihat lebih menonjol, dan terakhir beri warna kuning  dengan polesan tipis dibagian depan saja. setelah kering bentuklah kertas tadi sesuai bentuk tebing yang kita kehendaki. Gunakan styrofoam untuk membuat bentuk batu dan pelengkap lainnya.

B. Kolam
* Bahan : plastik lebar/terpal, kayu penyanggah ( untuk kolam berukuran besar.) bak plastik ( untuk kolam
   berukuran kecil )
* Alat :  stepler, paku kecil, tali, air mancur, asesories lainnya sebagai pendukung
* Cara pembuatan : sunsunlah kyu penyangga terpal untuk membentuk kolam sesuai kehendak. atau bisa
   menggunakan bak plastik, masukan mesin waterpump untuk sirkulasi air terjung atau air mancur.

C. Tumbuhan tinggi
     palem, alang-alang rawa,

D. Tumbuhan Pendukung

E. Tumbuhan rendah
PF. agar
-Kertas semen
-Plastik

-Bak plastik
-Plastik lebar/ karpet
Water pump
- Water pump
- Kendi atau tempayan atau kendi
- Palem
- Bambu krisik

Bunga-bungaan
- bunga kol/ pancawarna
- Aster
- tupai persia
- bunga ros
- rumput pagar
- Cemara kipas ukuran kecil
- Hanjuang putih
- Sri rejeki
- tanaman hias lainnya yang berukuran pendek dan indah
Kayu atau bambu glondongan ukuran :
Tinggi 15 cm
Diameter maks 10 cm Cat minyak
Cat minyak
Rangka kayu penyangga kolam
Selang, kabel
Seng, selang, semen, cat minyak
Polibex, pot
Karpet plasti
Tambang plastik
Cat minyak Penjelas koam
Penjelas nuansa alam
Pelengkap taman
Pelengkap taman
Pelengkap taman
Tumbuhan belakang
Tumbuhan tengah
Tumbuhan pokok
Pembatas taman

Kamis, 30 Desember 2010

Pusing mikirin sertifikasi

Dunia Pendidikan sepertinya semakin berat, sementara kita sebagai pelaksana pendidikan berharap mampu mencapai tujuan pendidikan " Mencerdaskan kehidupan bangsa " namun disisi lain sistem penyelenggaraan yang diatur dlam kurikulum terlalu komplek sehingga sulit untuk dipenuhi. dan berdampak cenderung lebih terfokus pada administrasi dari pada proses pembelajaran.

Rabu, 29 Desember 2010

KML SEBAGAI AJANG SILATURAKHMI DAN PEMBELAJARAN KEPRAMUKAAN

KML adalah orientasi pendidikan kepramukaan tingkat lanjutan bagi pembina yang telah melaksankan KMD ( Kursus Mahir tingkat Dasar ). Peningkatan mutu pendidikan Kepramukaan adalah bagian dari suatu program pemerintah yang dicanangkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Kepramukaan atas dasar Keputusan Presiden No.238 Tahun 1961 jo Keppres Republik Indonesia No. 12 tahun 1971 dengan landasan Konstitusionalnya UUD 1945 dan landasan Idiil Pancasila. KML merupakan suatu sistem oprasional dari peraturan perundang-undangan tentang pendidikan dan arah pengembangan gerakan pramuka adalah Peningkatan Ketahanan Nasional dan Daya Tahan Masyarakat.
Sebagai wadah pendidikan non formal, Gerakan Pramuka menggunakan prinsip dasar metodik kepramukaan yang diramu dengan kegiatan yang menarik, menantang, luwes dan disiplin penuh tanggung jawab. Selain itu mempunyai peranan penting yaitu menyatukan persepsi dan sekaligus menjadikan ajang silaturakhim bagi sesama anggota pramuka yang senantiasa eksis dalam mengembangkan Gerakan Pramuka. Kita dapat hidup secara berdampingan dengan sesama anggota Pramuka se wilayah Ranting, Cabang, Daerah, Nasional, bahkan sampai manca negara melalui kegiatan kegiatan kepramukaan dari tingkat Kwarran sampai tingkat dunia.
KML merupakan bagian dari pendidikan Pramuka Dewasa ( Pembina ) dalam memupuk kemampuan dan mampu membina peserta didik dengan benar sesuai dengan tuntutan masyarakat dan tuntutan jaman. Melalui kegiatan KML para pembina yang ikut sebagai peserta sekaligus dapat bertukar pandangan dan mengungkap permasalahan yang ditemukan dilapangan untuk dicari solusinya sebagai evaluasi kegiatan yang selama ini dilaksanakan di masing-masing GUDEP. Selama delapan hari menimba pengalaman, peserta KML mampu menjalin persaudaraan tanpa mengenal usia, pangkat dan jabatan. Tidak di pungkiri dengan adanya KML yang telah berlangsung di Luragung, kontak langsung maupun telphon selalu terjalin. I. Dasar Pemikiran

a. Pengembangan kepramukaan perlu ditingkatkan terutama bagi pembina Pramuka di setiap Gugus Depan
b. membentuk konsep diri dan pengalaman dalam menyampaikan materi / membina anggota Pramuka dalam kehidupan bermasyarakat melalui fungsi,peran, tugas dan tanggung jawab.

II. Tujuan
Meningkatkan kreativitas Pembina Pramuka dalam mengemban tugas-tugasnya dalam kepramukaan serta memiliki tanggung jawab mengembangkan norma kehidupan dan cinta alam yang didasari oleh kearifan budaya kebangsaan, agama, dan sosial.

III. Sasaran
Setelah mengikuti Orientasi, peserta mampu :
1.Membuka diri untuk dapat mengembangkan kegiatan kepramukaan.
2.Berperan aktif dalam proses pembelajaran aktif kretaif dan meyenangkan.
3.Memiliki kredibilitas dan tanggung jawab moral terhadap peserta didik.

IV. Kurikulum KML

1. Konsep penyelenggaraan KML ; 4 JP
2. Prinsip-Prinsip Kepramukaan : 7 JP
3. Berkemah : 8 JP
4. Kegiatan di alam terbuka : 13 JP
5. Kegiatan sebagai alat pendidikan : 6 JP
6. Metoda Kepramukaan ` : 12 JP
7. Jenis- jenis Kegiatan Kepramukaan : 13 JP
8. Contoh kegiatan penggalang : 15 JP
9. Pasukan Penggalang : 10 JP
10.Kemasyarakatan : 8 JP
11.Rencana Tindak Lanjut (RTL) : 13 JP

Jumlah :109 JP


V. Kajian Materi
Konsep penyelenggaraan KML adalah sebagai upaya meningkatkan kemampuan pembina pramuka dalam penyenyelenggaraan gerakan pramuka di lingkungannya supaya lebih progresif, efektif, interaktif, dan inovatif.
1. Prinsip kepramukaan adalah norma kehidupan, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia yang didasari oleh iman dan takwa.
Berkemah merupakan perwujudan dari sikap rasa memiliki terhadap alam semesta sehingga mampu memupuk keberanian, cinta alam, bersyukur atas anugrah Tuhan dan bertanggung jawab atas kelestariannya,
Kegiatan dialam terbuka merupakan salah satu pengenalan fungsi alam dan menumbuhkan sikap diri sebagai gagian dari alam, sehingga tertanam jiwa kearifan budaya, sosial, norma hukum dan norma agama.
Berbagai jenis kegiatan dalam kepramukaan mencerminkan perwujudan cinta tanah air dan sesama manusia
Metoda yang digunakan dalam kegiatan kepramukaan adalah bermain yang menyenangkan, tantangan dan ketangkasan dan mampu menyelesaikan TKU dan TKK.
Jenis-jenis kegiatan dalam gerakan kepramukaan diantaranya adalah :

a. Keterampilan/hasta karya
b. Bakti sosial
c. Keagamaan
d. Morse dan sandi
e. Berkemah
f. Upacara
g. ketangkasan
h. mengenal alam
i. Lomba tingkat.
j. Jambore
k. dll.

Pasukan Penggalang terdiri dari 40 orang Pramuka penggalang dipimpin oleh seorang Pratama dan satuan kecil dari pasukan adalah regu terdiri dari 5 s.d 10 orang dan dipimpin oleh seorang pemimpin regu.
Bakti kemasyarakatan adalah merupakan bukti kemandirian gerakan pramuka yang terlahir dari lingkup masyarakat.
Sedangkan rencana tindak lanjut dari setiap akhir kegiatan kepramukaan adalah upaya memperbaiki kekurangan dan meningkatkan keberhasilan sehingga tercipta kegiatan pramuka yang sesuai dengan kode kehormatan pramuka yaitu Dasa darma. Sebagai acuan materi kepramukaan secara lengkap bisa di baca lebih dalam pada buku-buku panduan yang sudah tersebar di toko-toko buku.

Resp. Nana Rusmana- ags 2009

HARAPAN MASA DEPAN

Wadah pengembangan bakat dan minat generasi muda adalah kegiatan yang bersifat pormal dan non pormal, diantaranya adalah Gerakan pramuka yang tumbuh dan berkembang disetiap pangkalan Gugus depan. Pada hakikatnya gerakan pramuka itu adalah pengembangan moralitas dan kreatifitas yang berbasis alam dan kemanusiaan. Tanpa disadari gerakan pramuka memberikan pondamen bagi peserta didik untuk terus berkarya, mandiri, disiplin dan tanggung jawab. Banyak hal yang patut kita teladani dari pengalaman hidup Bapak Pandu seduania yaitu Lord Robert Baden Powell of Gilwel dalam bukunya “Aids to Scouting “ ( M. Amin Abbas, Pedoman lengkap Gerakan pramuka, 2007), yaitu pembentukan generasi muda dalam membentuk watak dan keberanian serta belajar mengungkap berbagai masalah untuk ditemukan solusinya melalui penyelidikan dan perhitungan
Keberhasilan peserta didik dalam penguasaaan teknik kepramukaan adalah tidak terlepas dari eksistensi dan kreativitas para Pembina dalam penyelenggaraan kegiatan kepramukaan di setiap Gugus depan, tentunya diawali dengan perencanaan/program yang tersusun secara baik, fleksibel, dan sistimatis sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, sedangkan pedoman penyelenggaraan kegiatannya mengacu kepada Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) sebagai kurikulum yang harus di tempuh. Dasar keberhasilan pendidikan kepramukaan bagi peserta didik beranjak dari pengalaman dan kemampuan para Pembina di masing-masing GUDEP, di bawah pengawasan dan binaan dari KWARRAN sebagai motivator sekaligus wadah aspirasi dari para Mabigus dan Andalan Ranting melalui MUSRAN sebagai policy maker. Implementasi dari suatu keputusan yang mengarah kepada pembentukan kemampuan Pembina adalah mengikut sertakan para Pembina dalam kegiatan KMD, KML, KPD, KPL atau Karang Pamitran . air, persatuan dan kesatuan bangsa, Pancasila, serta kesetiaan/komitmen terhadap Gerakan Pramuka.
Hal senada di sampaikan juga oleh Ka Kwarcab Kuningan, Drs. H. Dadang Supardan, M.Si., dalam pembukaan KML tanggal 24 Juni di Cirahayu Kecamatan Luragung yaitu peningkatan professional dan proforsionalisme guru dalam melaksanakan tugas tambahan diluar pembelajaran formal sebagai Pembina Pramuka. Diharapkan setelah selesai mengikutu Kursus Mahir Tingkat Lanjutan, para Pembina Pramuka mampu meningkatkan Gerakan Pramuka lebih dari sebelumnya, yang di sinyalir bahwa gerakan pramuka pada saat ini terasa kurang bergairah bahkan seakan mati tinggal papan nama. “Mari kita gebyarkan kembali Gerakan Pramuka di pangkalan masing-masing dan kita jadikan Kuningan menjadi kota Gerakan Pramuka sesui dengan harapan dari Mabicab Kuningan, H. Aang Hamid Suganda”.
Dengan berbekalkan semangat dan pengorbanan sebagian Pembina Pramuka rela menunda kesibukan pribadi dan ikut serta dalam kegiatan KML yang dilaksanakan di Cirahayu Luragung tanggal 24 juni s.d 01 Juli 2009
Gerakan Pramuka adalah merupakan wadah pembentukan watak dan mental yang berbasis lingkungan, cinta tanah air dan berazaskan iman dan takwa, sudah barang tentu eksistensi dan aplikasi dari gerakan Pramuka akan dirasakan langsung oleh anggota pramuka itu sendiri dan masyarakat pada umumnya. Harapan langsung ka Kwarcab adalah peningkatan mutu Kepramuka
Hal ini membuktikan bahwa masih adanya rasa tanggung jawab para Pembina untuk lebih meningkatkan Gerakan Pramuka Khususnya di Kabupaten Kuningan, tanpa mengenal usia maupun jabatan. Tidak sedikit kepala SD, SMP, dan SMA, para Pengawas dan guru yang sudah usia lanjut ikut serta dalam kegiatan KML.
Pendidikan memang tak kenal usia dan tak ada batas akhir, asal kita mau dan berjiwa besar untuk mencari dan menggali pengetahuan baik pormal maupun non pormal. Peserta KML adalah para Pembina yang diberikan mandat oleh Mabigus dan sedang dalam masa aktif membina Pramuka di setiap Gugus Depan dalam Satuan (S,G,T,D), dan bertujuan meningkatkan kemampuan dan kecintaan terhadap tanah Generasi penerus akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkatan usia dan menjadi harapan masa yang akan datang sebagai pengganti pucuk kemimpinan di tanah air tercinta ini. Namun sebesar apapun potensi anak bangsa tidak akan berhasil dengan sempurna tanpa arahan dan bimbingan dari pembina dan tentunya pembina tersebut harus membekali dirinya dengan pengetahuan, pengalaman, kreativitas, disiplin dan tanggung jawab. Pengkaderan para pembina bisa dilakukan melalui pelatihan dan kursus yang kerap dilaksanakan oleh LEMDIKA.
NR-Agustus 2009

Sabtu, 25 Desember 2010

KONSENTERASI RAGI TERHADAP FERMENTASI PADA PROSES PEMBUATAN TAPE SINGKONG ( Manihot utilisima )

Indonesia merupakan negara agraris, dengan sumber daya alam hayati yang berlimpah. Kekayaan ini tentunya sangat perlu untuk dilakukan pengolahan dengan baik, guna menghasilkan ragam makanan yang dapat dijadikan bidang usaha serta mempunyai nilai gizi yang baik.
Bioteknologi merupakan salah satu pemecahan masalah, sehingga mampu menjawab tantangan industri dalam pengelolaan budidaya singkong melalui fermentasi ragi terhadap pembuatan tape singkong sebagai produk kebutuhan manusia.
Salah satu teknologi sederhana ini dapat diaplikasikan di masyarakan yang sekaligus merupakan home industri masyarakat dalam mengolah singkong menjadi bentuk makanan lain yang berupa tape. Konsep dasar pembuatan tape tersebut adalah perubahan karbohidrat menjadi monosakarida sebagi akibat adanya kerja dari mikroorganisma. Tape adalah suatu bahan makanan yang dihasilkan dengan cara fermentasi oleh kapang dan khamir, dengan bahan dari singkong.
Tape yang dibuat dengan bahan mentah singkong tersebut merupakan bentuk makanan yang khas daerah sunda yang dikenal dengan sebutan peuyeum sampeu.
Khamir yang digunakan dalam pembuatan tape singkong tersebut adalah ragi yang banyak ditemukan di pasar. Di dalam ragi tersebut tersusun atas kapang dan khamir yaitu : Clamydomucor sp, rhyzopus sp, hasenula sp, saccharomices cerevisiae ( Betty Sri Laksmi Jennie, 1981 )
Pemberian ragi tersebut tentunya akan sangat mempengaruhi dalam proses pembuatan tape, baik itu dalam kecepatan pembentukan gula atau alcohol yang di hasilka, sehingga hal ini akan menimbulkan rasa, aroma serta kulitas yang berbeda dari bahan aslinya. Disamping kecepatan fermentasi mempunyai pengaruh besar dalam penyedian produk tape singkong ( manihot utilisima ), terutama di kabupaten Kuningan sangat digemari dan merupakan makanan khas Sunda Jawa Barat.


A. Alat dan Bahan
Untuk memperoleh hasil dari pengolahan singkong menjadi tape “ peuyeum sampeu “ yang baik dan berkualitas, perlu di tunjang dengan persiapan alat dan bahan yang sesuai dalam komposisinya. Adapaun alat dan bahan tersebut diantaranya :
1. Alat
a. Kompor
b. Pisau
c. Panci / pengukus
d. Tampah
e. Pembungkus ( daun pisang )
f. Baskom ( tempat fermentasi )

2. Bahan
a. Singkong ( 3 kg )
b. Ragi ( secukupnya )
c. Air bersih

B. Cara Kerja / Pembuatan
a. Singkong di bersihkan kulitnya ( dikupas )
b. Singkong dikerik bagian sisinya sehingga cairan yang terasa licin dibagian sisi singkong tersebut hilang
c. Singkong dicuci sampai bersih kemudian ditiriskan.
d. Singkong direbus jangan terlalu matang ( +30 menit )
e. Singkong ditiriskan sampai dingin di atas tampah
f. Setelah dingin singkong ditaburi ragi dengan cara mengusapkan ragi pada singkong yang telah direbus tadi
g. Setelah singkong ditaburi ragi terus disusun pada baskom yang telah dialasi oleh daun pisang untuk proses fermentasi dan ditutup bagian tsnya oleh daun pisang juga.
h. Tempatkan baskom fermentasi tersebut pada suhu kamar yang tetap, tunggu selama 2- 3 hari, sehingga singkong tersebut tersa empuk dan keputih-putihan.

C. Hal yang Perlu Diperhatikan
a. Suhu panas/ api saat pengukusan harus setabil supaya kondisi matang singkong tersebut sama.
b. Pada proses penirisan/ pendinginan singkong setelah di rebus dan saat peragian, tangan, tempat dan alat pendukung harus dalam keadaan streril, terbebas dari kotoran, dan rasa asin maupun asam.
c. Usahakan dalam proses peragian tidak membelakangi arah angina
d. Dalam proses fermentasi jangan terlalu lama karenan menyebabkan kelebihan sam organic.

D. SIMPULAN

Tape singkong adalah merupakan ragam makanan hasil modivikasi dari bahan baku singkong melalui proses fermentasi dari konsenterasi ragi pada singkong yang telah direbus.
Pada permulaan proses fermentasi, pati dari bahan mentah akan dipecah menjadi gula-gula sederhana oleh kapang. Kemudian gula tersebut akan dipecah kembali oleh khanir menjadi alcohol dan asam. Apabila proses fermentasinya terlalu lama akan dihasilkan asam organic dalam jumlah besar sehingga tape yang dihasilkannya juga terasa asam dan kurang disukai.
Sedangkan tape singkong tersebut mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari 0,5% protein, 0,1% lemak, 42,5% karbohidrat, dan 56,1% air

MENYONGSONG MASA DEPAN CERAH

Kreativitas guru merupakan salah satu unsur penunjang dalam tercapainya keberhasilan Proses Belajar Mengajar ( PBM ). Siswa sebagai subjek merupakan pelaku pendidikan yang sekaligus dijadikan sebagai bukti pisik keberhasilan atau portofolio bagi guru, untuk mengetahui sejauh mana intensitas dan kapabilitas seorang guru dalam Proses Belajar Mengajar. Keberhasilan hasil pembelajaran ( out come ) merupakan tolok ukur kinerja seorang guru dalam penerapan PBM dan merupakan evaluasi dalam pembelajaran tuntas ( masterry learning ).
Bentuk tagihan atas keberhasilan anak didik meliputi tiga unsur utama yaitu: pertama Kognitif yang berorientasi kepada substansi atau pemahaman materi yang mengarah kepada kemampuan IQ learning, kedua Apektif yang berorientasi kepada sikap atau konsep diri , dan ketiga adalah Psikomotor yang berorientasi kepada penerapan keterampilan dari hasil pembelajaran. Ketiga unsur tersebut seyogyanya harus dimiliki oleh semua peserta didik, tetapi relita dilapangan menentukan lain hak ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan, status social keluarga dan sarana pendukung lainnya dan yang lebih berpengaruh lagi adalah mentalitas peserta didik itu sendiri. Sering kita menemukan ada anak yang cerdas tetapi lemah dalam keterampilan baik itu olah raga maupun seni, dan sebaliknya ada anak yang mahir dalam olah raga / seni tetapi lemah dalam intelegensinya, belum lagi sikap anak yang berpariasi seperti urakan, ingin diperhatikan teman atau guru, pendiam, usil dan lain-lain.
Dari contoh kasus di atas seorang guru dengan profesionalitasnya harus mampu menempatkan siswa sesuai dengan kemampuannya atau bidang unggulan dari masing masing peserta didik. Dalam hal ini peranserta guru untuk menempatkan peaerta didik sesuai bakat dan minat siswa, sangat di perlukan bahkan merupakan paktor penting dalam keberhasilan siswa. Kegiatan pembelajaran di sekolah meliputi tiga tahapan diantaranya : 1) tahap pengenalan materi yang korelasinya kepada tujuan yang harus di capai, 2) tahap penyampaian materi yang berkorelasi kepada pembelajaran tuntas mastery learning, dan 3) tahap penerapan materi berkorelasi kepada bentuk tagihan atau evaluasi.
Letak Geografis suatu sekolah tidak menjadikan suatu masalah yang signifikan dalam mencapai mutu pendidikan optimal, sepertihalnya SD Linggajaya merupakan sekolah yang berada jauh dari pusat kota kecamatan, namun berkat kegigihan dan kerja keras kepala sekolah dan guru serta peran serta masyarakat selaku komite sekolah dan UPTD Pendidikan melalui konsultan pendidikan yaitu para pengawas, mampu membuktikan secara kasat mata keberhasilan sekolah dalam bidang kreativitas siswa yang dibuktikan melalui kejuaraan yang di raih oleh para siswa dalam bidang lomba mata pelajaran, seni keterampilan dan olah raga. Keberhasilan SDN Linggajaya tampak terlihat sejak tahun 2005 sebagai peringkat ke 16 dari 21 SD se kecamatan Ciwaru dan berubah drastis sampai sekarang menjadi peringkat ke 2 atau 3 tingkat kecamatan. Keberhasilan ini merupakan wujud dari kesungguhan dan profesionalitas guru yang bekerja secara maksimal sesuai proforsinya. Sebagai kelanjutan dari keberhasilan siswa tingkat kecamatan yaitu peraihan prestasi di tingkat kabupaten, wilayah tiga Cirebon dan bahkan sampai peringkat ke tiga lomba Biantara Sunda dalam Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa , Sastra dan Seni Daerah.